Beritaremaja.com – Cara mengelola arus kas keuangan bisnis makanan dan minuman bukanlah perkara yang mudah, baik untuk jenis bisnis skala kecil maupun besar. Berikut ini adalah panduannya yang harus Anda tahu.
Bisnis makanan dan minuman, atau yang juga disebut dengan bisnis Food and Beverages (F&B) adalah jenis bisnis yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat sekarang. Sebagian besar para mahasiswa atau pebisnis kelas atas pun tertarik untuk menjalankan bisnis makanan dan minuman tersebut, sebab mampu mendatangkan keuntungan yang sangat besar.
Seperti yang diketahui, makanan dan minuman adalah kebutuhan utama manusia, sehingga akan selalu dicari kapan pun dan di mana pun. Salah satu kunci sukses bisnis makanan dan minuman antara lain adanya inovasi dan kreatifitas dalam produk atau pun pemasarannya. Selain itu, penting pula bagi pemilik bisnis untuk bisa mengelola arus kas keuangan dengan baik.
Cara Mengelola Arus Kas Keuangan Bisnis Makanan & Minuman
Pengelolaan Kinerja Penjualan
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tak terkecuali untuk jenis bisnis makanan dan minuman, terkadang ada beberapa hal yang membuat daya beli konsumen menurun hingga pada akhirnya transaksi penjualan pun turut drastis. Sudah pasti yang demikian menyebabkan target penjualan bisnis makanan dan minuman jadi tidak sesuai perencaan sebelumnya. Sebagai pemilik bisnis, Anda disarankan untuk menjalankan sejumlah strategi penjualan sebelum kondisi bisnis Anda terlanjut terpuruk.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain mengatur ulang target penjualan sehingga bisa mengetahui proyeksi kinerja bisnis di masa yang akan datang. Selanjutnya, Anda juga diharapkan untuk memahami berbagai bentuk kebijakan dan peraturan baru mengenai strategi penjualan di bidang bisnis makanan dan minuman.
Adapun strategi penjualan lain yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan diskon, atau potongan harga produk. Meskipun margin yang didapatkan terpangkas, setidaknya Anda masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendapatan untuk sesuaikan target penjualan yang telah dibuat sebelumnya. Sebagai alternatif lainnya, yakni menerapkan product bundling atau menyediakan paket gabungan guna memperluas cakupan penjualan.
Jangan lupa pula untuk memaksimalkan aktifitas penjualan via online, seperti menjadi mitra penyedia pesan antar makanan dan minuman online, berjualan di media sosial, atau e-commerce. Apabila Anda sebelumnya sudah berjualan secara online, kini Anda bisa mulai kelola akun – akun dan membuat konsep yang baik dan efektif. Tentunya upaya tersebut harus disertai pula dengan penggunaan iklan digital.
Langkah berikutnya, Anda harus membuat daftar konsumen dan lebih aktif lagi berkomunikasi dengan konsumen. Sebab, yang demikian bisa membuka peluang terjadinya pembelian berulang.
Pengelolaan Beban Pokok Produksi
Jika dilihat dari segi beban pokok produksi, krisis akibat pandemi COVID-19 misalnya membuat pelaku bisnis makanan dan minuman mengalami kesulitan mencari bahan baku, sebab produktifitas yang menurun dan jalur pendistribusian yang terhambat. Selain itu, masa pandemi COVID-19 dan new normal akan membuat proses pengiriman dari supplier cenderung lebih lama. Tentunya yang demikian membuat Anda semakin kesulitan dalam mendapatkan supplier yang menerapkan jangka waktu pembayaran barang tunda dan dengan rentang waktu hingga beberapa bulan, atau bahkan beberapa pekan.
Pasalnya, sebagian besar pebisnis butuh dana dan menerapkan sistem pembelian bahan baku secara tunai. Persoalan lain yang muncul adalah jumlah karyawan bagian produksi yang besar sudah pasti tidak seimbang dengan volume penjualan awal yang tentu sangat minim. Oleh karenanya penting untuk menjalankan sejumlah strategi pengelolaan beban produksi yang baik. Misalnya dengan melakukan evaluasi produk yang dipasarkan.
Dalam kasus ini, komposisi harus sesuai dengan target pengeluaran tetapi dengan tidak mengabaikan efek kualitas dan tetap memenuhi aturan standar kesehatan. Selain itu, Anda disarankan untuk mencari supplier yang menerapkan jangka waktu pembayaran terlama, dengan begitu beban produk pun bisa memiliki waktu lebih panjang. Adapun cara lain yang bisa diterapkan adalah pemindahan karyawan dari bagian produk ke bagian promosi, pemasaran, serta penjualan. Ini penting untuk mendongkrak angka penjualan secara agresif.
Pengelolaan Belanja Operasional
Penurunan pendapatan penjualan juga turut berdampak pada beban perusahaan karena harus membayar gaji dan tunjangan para karyawan. Tidak hanya itu, beban sewa tempat bisnis pun tetap harus dibayarkan meski tidak digunakan secara optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, bisnis makanan dan minuman harus bisa melakukan sejumlah promosi untuk mendapatkan kembali pelanggan yang sebelumnya rehat. Aktifitas ini tentunya butuh tambahan beban biaya promosi.
Selain itu, perusahaan juga butuh biaya untuk melakukan perbaikan tempat bisnis agar bisa kembali beroperasi secara optimal. Meskipun demikian Anda tidak perlu khawatir secara berlebih. Pada tahapan awal, Anda hanya perlu melakukan pengamatan dan analisa kondisi arus kas secara lebih terperinci. Jika memang tidak memiliki dana darurat, Anda harus melakukan beberapa hal seperti berikut.
- Restrukturisasi beban gaji, yakni dengan memangkas gaji karyawan dan memberi pengertian mengenai kondisi perusahaan saat ini.
- Relokasi tempat bisnis sesuai perencanaan produksi dan penjualan
- Mempertahankan pengeluaran yang penting untuk bisnis
- Memanfaatkan perangkat digital atau digital tools, sehingga operasional dapat berjalan efektif
Pengelolaan Arus Kas
Apabila dilihat dari segi pengelolaan arus kas, rasio likuiditas sebagian besar bisnis makanan dan minuman menjadi kurang lancar, misalnya saat perekonomian melesu akibat beberapa hal. Arus bas bahkan diperkirakan hanya dapat bertahan dalam kurun waktu 1 – 3 bulan saja. Target penerimaan pun tak sesuai dengan perencanaan awal dan sebagian besar perusahaan makanan juga minuman tidak mampu lagi membayar supplier serta biaya operasional.
Dalam kasus ini, beberapa cara mengelola arus kas keuangan bisnis makanan dan minuman yang perlu dilakukan diantaranya, melakukan penilaian guna mengetahui tingkatan kesulitan keuangan perusahaan, mereview dan menetapkan skala prioritas belanja modal juga belanja operasional. Selanjutnya, memanfaatkan dengan baik kebijakan relaksasi dan stimulus yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, Anda juga perlu menyusun kembali proyeksi arus kas minimal untuk 12 bulan ke depan, kemudian meninjau ulang dan mengawalnya dalam kurun waktu mingguan.
Dalam proses penambahan setoran modal oleh pemegang saham sekaligus penundaan pembayaran dividen juga bisa dijadikan sebagai opsi untuk menjaga arus kas keuangan bisnis dengan baik. Tidak hanya itu, Anda juga disarankan untuk mencari pinjaman dalam jangka pendek, terutama yang menerapkan sifat soft loan untuk kebutuhan 3 bulan ke depan. Adapun strategi lainnya, membuat dana cadangan untuk 3 bulan atau melepaskan aset investasi dalam jangka pendek. Tetapi apabila cash flow surplus, sebaiknya investasikan ke bisnis yang saat ini sedang berkembang.
Pengelolaan Piutang Bisnis
Khususnya dalam hal piutang bisnis, lesunya perekonomian diperkirakan akan berdampak pada kolektibilitas piutang rendah dan dana yang masuk dari penerimaan piutang pun tidak sesuai target. Agar bisa menghadapi persoalan tersebut Anda perlu menerapkan diskon pembayaran dini atau EPD (Early Payment Discount). Selain itu, penting pula untuk melakukan penagihan secara tepat waktu dan berkomunikasi lebih aktif lagi dengan pelanggan.
Nah, itulah cara mengelola arus kas keuangan bisnis makanan & minuman yang bisa kami infokan. Semoga bermanfaat.